Menjaga Kesehatan Ginjal


Orang yang fungsi ginjalnya sudah tidak normal akibat suatu penyakit memiliki ketentuan tersendiri dalam mengasup cairan. Pada prinsipnya, mereka harus secara ketat mengatur keseimbangan antara asupan cairan dan makanan.

Dalam buku berjudul Deseases terbitan Sringhouse Corporation dijelaskan bahwa ada tiga tujuan utama pengaturan diet bagi mereka yang telah telanjur sakit ginjal, yaitu:

1. Mengatur pemakaian cairan dan natrium (garam) untuk mengontrol keseimbangan cairan.

2. Pantang protein untuk mengurangi komplikasi yang disebabkan oleh penimbunan yang tidak diperlukan.

3. Pantang kalium untuk mencegah lemas dan jantung menjadi abnormal.

Khusus berkaitan dengan cairan dan natrium, ada kemungkinan penderita gangguan ginjal akan kehilangan natrium mengingat ginjal sudah tidak dapat mengonsentrasikan urine. Pantang cairan dan natrium dapat membahayakan, lebih-lebih jika penderita sampai mengalami dehidrasi.

Menggunakan zat yang bersifat diuretik (memicu keluarnya cairan tubuh) akan menyebabkan kehilangan natrium lebih banyak. Oleh karena itu, pemakaian natrium, yaitu 4 gram sehari (sumber lain menyebutkan 5-6 gram sehari atau sekitar 1 sendok teh) harus seimbang dengan pengeluaran melalui urine, dan penderita pun harus minum lebih banyak.

Jika kerusakan ginjal berlanjut, maka asupan natrium (garam) justru harus dikurangi menjadi sekitar 2 gram sehari. Asupan cairan pun wajib dikurangi menjadi hanya 1 liter hingga 1,5 liter sehari. Mengonsumsi lebih dari jumlah itu akan membuat penyakit ginjal justru semakin parah.


Jika sering mengkonsumsi minuman ringan atau soft drink, Anda berisiko menderita diabetes, obesitas, penyakit batu ginjal sampai gagal ginjal. Dalam minuman soft drink, berukuran 300 ml, misalnya, mengandung kalori setara 7-9 sendok makan gula. Padahal, kebutuhan kalori normal cuma 2-3 sendok makan gula per hari.

Berat badan pecandu minuman soft drink, bisa mencapai lebih dari 75 persen berat badan nor­mal. Inilah yang dapat me­micu penyakit diabetes. Khusus buat penggemar soft drink, ber­soda yang memiliki kandungan asam fosfor, Anda bisa menderita pe­nyakit batu ginjal.

Hal ini terjadi karena tubuh berusaha menetralisir asam de­ngan menarik kandungan kal­sium dari tulang dan gigi. Pa­dahal, tubuh sulit mencerna kal­sium. Alhasil, kalsium me­num­puk di ginjal, mengkristal dan membuat fungsi ginjal ber­kurang yang bisa memicu gagal ginjal.

”Namun, sebenarnya gejala se­perti itu tidak perlu terjadi se­lama ginjal dalam kondisi se­hat, sehingga pengeluaran ra­cun da­lam tubuh bisa menjadi lan­car,” ujar Dr. Tunggul D Situ­mo­rang, Ke­pala Unit Ins­ta­lasi Ginjal Hi­pertensi RSPGI Cikini kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, ke­marin.

Saat ditanya apakah ada pe­ngaruh langsung dari komsumsi soft drink, berlebihan pada kua­litas ginjal, Tunggul menjelaskan, hingga saat ini belum ada pe­ne­litian ke arah sana. Hal ini harus diteliti lebih mendalam.

”Mungkin sedikit banyak ada pengaruhnya, harus ada kajian lebih lanjut. Yang pasti, pola hi­dup dan pola makan adalah faktor yang mempengaruhi kualitas ginjal seseorang. Kalaupun soft drink, berpengaruh, biasanya diikuti pola hidup dan pola ma­kan yang tidak sehat,” ujarnya.

Kadar Gula Tinggi

Minuman ringan  umumnya mengandung  kadar gula lebih tinggi dibanding jenis minuman lainnya. Hasil riset University of California, San Fransisco, AS, beberapa waktu lalu menya­ta­kan,  konsumsi minuman ber­soda berlebih berdampak pada ter­ja­dinya 130.000 kasus baru dia­betes, 14.000 kasus baru penyakit jantung, dan 50.000 penderita gangguan jantung dalam satu dekade terakhir.

”Sekalipun tidak menjadi fak­tor utama, sedikit banyaknya kon­sumsi soft drink, berlebih bisa me­nye­babkan diabetes dan obe­sitas,” ujar dr. Joserizal Jurnalis, saat dihubungi Rakyat Merdeka, Rabu (21/4).

Dampak langsung komsumsi soft drink, berlebih, kata Joserizal, ada­­lah perut kembung dan nyeri ulu hati. Apalagi, mi­numan ring­gan yang punya ka­dar kar­bonat tinggi.

Mengonsumsi gula yang ber­lebih bisa memperbesar risiko ter­kena diabetes dan penyakit jan­­tung. Soft drink juga tidak di­anjurkan untuk pasien yang men­derita penyakit maag. Kar­bonat yang terkandung dida­la­mnya bisa menyerang lambung. Lambung menjadi perih.

“Jika penderita maag cukup kronis, bisa menyebabkan luka pa­da lambung,” tambah Joserizal.

Sejak dari sekarang, mulailah mengurangi konsumsi soft drink, biasakan minum air putih. Man­faatnya lebih baik karena meta­bolisme dalam tubuh berjalan sem­purna.

Post a Comment

Previous Post Next Post