Mencoba untuk tidak marah


Kecenderungan amarah muncul adalah akibat dari reaksi emosi spontan. Himpitan atau tekanan permasalahan yang ada di dalam diri seseorang membuat 'ego' nya menjadi lebih sensitif. Saat ada sesuatu yang dianggap berseberangan atau tidak seide dengan apa yang dirinya inginkan, maka secara spontan pula emosi akan meledak. Kontrol terhadap akal sehat menjadi hilang, pertimbangan terhadap salah atau benar menjadi tidak berlaku lagi bagi orang yang sedang 'marah' .

Journal of the American Heart association mengekspose hasil penelitian yang menyatakan adanya keterkaitan antara marah dengan kesehatan jantung. Jurnal tadi mengatakan bahwa, orang yang amarahnya meledak-ledak akan menyebabkan detak jantungnya tidak teratur (disebut atrial fibrillation – AF). AF akan meningkatkan resiko penggumpalan darah menuju otak, sehingga berakhir dengan stroke.
Johns Hopkins School of Medicine juga melakukan penelitan yang sama terhadap 1300 pria berusia menjelang 40 tahun. Pria-pria yang mudah marah akibat stres beresiko terserang penyakit jantung tiga kali lebih besar.

Lantas apa yang mesti dilakukan agar tidak marah ?

S.a.b.a.r  ..... ya sabar jawaban satu - satunya yang paling tepat. Bila seseorang bisa sabar sepertinya nggak mungkin menjadi 'pemarah' . Untuk menjadi 'penyabar' selain dengan terus melatih diri untuk menjadi orang sabar hal yang tidak boleh ditinggalkan adalah memohon / berdoa kepada Allah SWT .... Allahummaj'alni shobiron ...

عن ابى هريرة رضى الله عنه أن رجلا قال للنبى صلى الله عليه وسلم اوصنى قال لا تغضب فردد مرارا قال لا تغضب

Dari Abi Hurairah ra : Sesungguhnya seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah SAW : " Wasiatlah engkau padaku "
Rasulullah menjawab : " Kamu jangan marah ! "
Maka laki - laki tersebut berulang kali bertanya kepada Rasullah dengan pertanyaan yang sama, dan Rasulullah menjawab " " Kamu jangan marah ! "


Tersenyumlah saat anda mulai merasa ingin marah, dan yakinkan pada diri anda bahwa permasalahan tidak akan selesai bila diiringi dengan 'amarah' ...... " keporo ngalah rebutan ngalah "






Post a Comment

Previous Post Next Post